This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Varicella Zooster

Yups...varicella zooster atau nama bekennya cacar air menyambangi diriku. Ga tanggung2 dia nongol pada masa subur aku huhuhu...Ga tau apa ya dia klo sebulan kemarin aku udh berjuang minum pil KB utk nurunin hormon FSHku n seminggu kemarin minum penyubur utk meningkatkannya lagi...jadi masa subur ini adalah salah satu harapanku utk punya baby dunk. Tpi koq ya niy cacar malah datang di masa2 promil aku mulai serius...astagfirullah...

Well...kehadiran varicella zooster ini sungguh tak terduga. Tdk seperti orang lain yang gejalanya diawali dengan demam, aku hanya merasakan kepalaku pusing sampai keliyengan sejak hari selasa (08/01). Sakit kepala ini pun langsung menyerang kembali sejak aku bangun tidur alias tidak ilang meskipun udh dibawa tidur. Selain itu, aku merasa badanku pegal2 n cepet capek seperti org mau mens, padahal kan baru kelar mensnya. Rabu malam ketika mandi aku melihat ada bercak merah di perut bawah, tapi aku cuekin aja, krn kupikir hanya gatal biasa. Dan aku juga merasakan bentol di ubun2ku yg berasa gatal. Bahkan stlh keramas pun, rasa gatalnya tdk hilang. Kamis pagi ada tambahan bentol yg kutemukan di belakang leher dan punggung. Saat itu aku baru sadar, klo ada yg tidak beres dgn badanku. Tiba2 terbersit jangan2 aku kena cacar air...Atas saran my lovely mom, di kantor aku minum air kelapa ijo. Hasilnya...jeng jeng...tuh bercak or bentol numbuh lagi di leher tapi kali ini di sblh kiri. Mana seharian ini bentol yg dikepala rasanya gateeellllll minta ampun...arghhhh.

Pulang kantor aku menyempatkan pergi ke dokter. Kesimpulannya adalah positif varicella zooster. Satria sempet bertanya ke dokter tentang promil-ku, dokter menyarankan utk dihentikan dahulu. Krn obat anti virus yg akan diresepkan dosisnya tinggi. Selain itu, virus VZ ini cukup ganas dan jika terjadi kehamilan ditakutkan bayinya nanti tdk sempurna. Saat itu aku melihat raut kekecewaan dari suamiku. Kelihatan banget klo dia shock, sedih n kecewa. (Maafin aku ya say, aku jg tdk tahu knp cacar ini harus datang sekarang. Tpi kita ambil positifnya aja, bahwa ini tdk terjadi pada saat aku hamil shg resiko yg mungkin terjadi pd si baby tdk ada. Aku pun tdk mengerti kenapa sekarang aku mudah sakit. Ga tanggung2 sakit itu datangnya pada saat masa subur. Tapi yg bisa kulakukan cuma pasrah n tawakal. Semua ini terjadi atas kehendakNya. Beliau lebih tahu dan akan selalu tahu apa yg terbaik utk kita).
Dokter meresepkan antivirus sebanyak 50 butir dgn dosis 5x sehari masing2 2 tablet, paracetamol n obat penghilang gatal serta bedak salicyl. Dan jika bentol atau yg lazim disebut lesi sdh mulai kering, aku disuruh kontrol lagi utk dikasi salep. Krn bedak salicyl tdk tersedia di klinik, pulangnya aku mampir ke century. Si mba penjaga juga menawari aku salep clinovir utk cacar. Tanpa punya referensi aku pun membeli salep itu.

Jumlah lesi pun bertambah banyak pada hari Jumat. Lesi2 itu munculnya masi di sekitaran perut n punggung yg jumlahnya lumayan banyak, sedangkan di leher n kepala tdk begitu banyak. Akhinya aq ambruk juga krn pada jumat sore aq meriang.

Keesokan paginya aq ada jadwal konsul dg dr. Suci, meskipun promil bulan ini tdk bisa diteruskan, tapi aku n Satria tetap berniat utk konsul dg beliau. Huaaa...kali ini lesinya mulai numbuh di mukaku dan mata kananku, memang tdk banyak tapi gimana klo besok nambah...hiks...Setengah jam nunggu dr. Suci, tiba giliran kami masuk. Setelah kami bercerita klo aku terkena cacar air, dokter pun menyarankan hal yg sama dgn dokter kmrn. Bahwa promil tdk bisa diteruskan, krn dikhawatirkan virus itu menyerang sel telur. Dan jika sel telur ini berhasil dibuahi, hasilnya tdk sempurna. Akhirnya dokter memberikan aku obat penyubur lagi yg harus kuminum di hari ke 2 mens. Dan ternyata aku tdk perlu minum pil KB terlebih dahulu utk menurunkan FSH. Gan Batte... 1 komentar

Pil Diane

Sepertinya aku belum cerita mengenai kunjunganku ke obgyn 3 hari sebelum kuret. Kebetulan hari itu adalah H+2 mens aku. Saat itu dokter menyuruh aku segera kuret polip, kalo bisa siy sebelum mens aku selesai. Selain itu, dokter juga memberikan pil KB yg diminum mulai malam itu.

Pil KB yg diresepkan dr. Suci adalah diane 35, isinya 21 tablet. Dosisnya adalah 1 x 1 tablet dan harus diminum rutin (maksudnya klo aku minumnya malam selanjutnya juga harus malam). Tujuan aku minum obat itu adalah utk menekan hormon terutama hormon FSH.

Setelah minum obat ini kurang lebih seminggu, aku mulai merasa keliyengan setiap pagi, selain itu payudara (maaf) mulai berasa sakit, badan berasa pegal2 dan juga ada flek (maaf lagi). Curiga itu adalah efek dr minum pil KB (dan bukan efek dari kuret minggu lalu) aku pun searching di google tentang efek mengkonsumsi pil KB dan ternyata memang itu semua merupakan efek pil KB. Oya, hanya satu efek yg tidak kualami, yaitu kulit menjadi halus dan lembut ;)

Di hari ke 18 mengkonsumsi pil tsb, aku kembali mengalami flek. Kali ini fleknya lebih nyata dari yg sebelumnya. Mungkin aku kecapekan, shg keluar flek, apalagi aku habis jalan2 ke blok A tanah abang. Keesokannya aku pun masi mengalaminya. Pada hari sabtu aku mengamati flek tsb, kali ini keluarnya lbh banyak dari 2 hari kmrn dan pada malam harinya dia juga masi keluar. Jd kuambil kesimpulan kalo aku sdg haid (padahal pil KB-nya masi tersisa 2 tablet dan setau aku haid akan keluar beberapa hari setelah kita berhenti mengkonsumsi pil KB). Makin stress lah aku...kepikiran...koq bisa aq haid pdhal kan seharusnya masi tertahan. Ini juga membuat aku galau...bener mens ga siy?krn klo mens, berarti aku harus melakukan test hormon FSH.

2 hari berikutnya krn flek itu masi keluar, akhirnya akupun pergi ke prodia utk test hormon FSH. Dan hasilnya benar2 mencengangkan...FSH aku hanya 1,56. Setelah ambil hasil (2 hari kmd, tdk bisa sehari jadi krn hari senin ini mereka hanya 1/2 hari dan bsk adalah thn baru alias tanggal merah), aku pun konsul ke dr. Suci. Dia senang melihat hasil test tsb, itu berarti hormon aku masi bisa dikendalikan dgn obat2an. Akhirnya dia meresepkan obat penyubur Dipthen dgn dosis 1 x 2 tablet selama 5 hari. Dan aku diminta balik konsul pada H+12.

Pada hari aku kontrol tsb, aku mengalami flek lagi, padahal sejak hari senin flek itu sdh berhenti. Ketika aku cerita hal tsb, dr. Suci bilang bahwa ini mens yg sebenarnya. Dan ternyata itu benar, keesokannya bahkan s/d 7 hari stlh konsul aku mengalami mens meskipun keluarnya tidak banyak.
 


0 komentar