This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Next program...

Tgl 27 Maret adalah HPHTku. Jadi hari kedua n ketiga mens jatuh pd hari Kamis n Jumat. Berhubung hari Jumat ini tanggal merah, aku tdk mungkin konsul di hari ketiga. Tpi klo konsul dihari kedua (hari Kamis) aq juga tdk bisa krn jadwal praktek dokternya pagi, akupun mencoba tlp ke RS Permata utk booking utk hari Kamis malam, trnyata full. Akhirnya pulang kantor aku n Satria nekat dateng ke klinik, berharap tdk banyak pasien dan dokternya masi mo meriksa kami. Trnyata dugaanku salah, ketika kami datang pasien dr Suci masih cukup banyak. Susternya sdh bilang klo sdh tdk terima pasien krn jam 7 dokternya harus sdh praktek di RS Permata. Aku minta tlg dibantu ditanyakan ke dokternya, krn ini adalah hari pertamaku mens. Sayang dokternya tetap tdk mau dan menyuruh aq utk datang keesokan paginya. Krn memang aku tdk mau ijin datang siang di kantor, aku menolaknya. Aku minta suster menanyakan apakah di hari keempat mens (hari sabtu) aku masih bisa utk meneruskan program dan ternyata masih bisa. Jadilah kami booking utk hari Sabtu.

Konsultasiku di hari Sabtu berjalan cukup singkat. Dokter hanya melakukan USG perut utk melihat sel2 telurku,  kemudian meresepkan kembali dipthen si obat penyubur.  Aku disuruh kembali lagi pada hari 13 utk usg folikel sekaligus suntik pemecah telur spt sebelumnya.
Setelah meminum dipthen aku mulai merasakan nafsu makan aku yg tidak terkontrol. Bawaannya laper terus. Baru makan kripik udh nyari cemilan lain. Udh makan buah masih aja nyari makanan lain. Fiuh...bener2 obat penyubur, penyubur telur dan penyubur badan. Oya Dr. Suci jg menyuruh aku utk minum susu kedelai, tpi aq tdk berhasil melakukannya. Aq coba beli susu kedelai di All Fresh tapi rasanya langu banget. Setelah itu Satria membelikan aku susu kedelai di kantornya, rasanya enak. Tapi besok2nya Satria lupa membelikan aku...:(

Tibalah hari ke 13, waktunya utk cek sel telur. Dokter Suci sempet bertanya apakah hari ini aku merasakan sakit perut/ kram. Ketika aku mengiyakan, dia tampak exciting, krn klo aku merasa sakit berarti obat penyuburnya bekerja dengan baik dan InsyaAllah telurnya besar2. Tidak seperti biasanya saat alat USG masuk ke miss V, kali ini aku merasakan agak sakit. Bahkan ketika alat tsb digerakkan utk mencari sel telur, aku merasakan sakit di miss V, sampai harus 'meng-aduh'. Sayang...telur aku hanya ada 3 yang tumbuh besar, namun besarnya pun tidak maksimal hanya mencapai 17-18mm. Awalnya dokter menyuruh aku utk kembali lagi besok pagi agar telurnya bisa tumbuh lagi mencapai 20mm baru disuntik, tapi aku menolaknya. Dgn asumsi klo aku disuntik malam ini sel telur masi ada kesempatan tumbuh sebelum benar2 pecah, akhirnya dr. Suci bersedia melakukannya malam ini. Namun kami harus menunggu dulu krn stock obat di klinik sedang habis dan akan dimintakan di RS Permata. Dr. Suci menawari apakah kami mo melakukannya di klinik atau di RS, tentu saja kami memilih di klinik.

Obat pun datang setelah kami menunggu +/- 30 mnt. dr. Suci menunjukkan obatnya kepada aku, pregnyl 5000, yg terdiri atas 2 ampul. Ampul pertama berisi cairan bening, sedangkan ampul kedua berisi bubuk berwarna putih. Kmd dr. Suci memasukkan cairan ke dlm suntikan baru mencampurkannya dengan bubuk putihnya. Obat ini berbeda dgn obat pemecah telur sebelumnya ovidrell yg obatnya sudah dimasukkan di dlm suntikannya langsung dr sononya. Kata dr. Suci dia lebih sering pakai pregnyl 5000 utk memecahkan telur., sedangkan ovidrell lbh sering dipakai utk program bayi tabung. Bagian yg disuntik jg berbeda. Obat pregnyl ini disuntikan di pantat, klo ovidrell disuntikkan langsung di perut. Dan so pasti krn suntikan yg dipake adalah suntikan biasa bukan suntikan bayi, jadi lbh berasa cenut2.





1 komentar