This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

konsultasi kedua

Alhamdulillah konsultasi keduaku dengan Dr. Ocvy tidak menemui hambatan yang berarti. Kemarin aku mendapat sms konfirmasi dari RS Permata utk jadwal konsultasi hari ini. Dan seperti sebelumnya aq masuk k dalam kelompok B.

Kali ini aku dan Satria membuat strategi, dimana kami akan pulang on time dr kantor langsung mendaftar ke RS Permata. Setelah tahu bahwa aku mendapat nomor antrian kedua, kami-pun pulang utk solat dan berbuka puasa. Tak lupa kami tanya ke perawat disana kira2 jam berapa kami akan dipanggil nanti.

Pukul 19.30 kami berangkat lagi ke RS. Setibanya disana aku mencari informasi pasien nomor berapa yang sekarang sedang bersama dokter. Alhamdulillah sudah nomor 7 dari 7 pasien kelompok A, berarti kami tidak akan menunggu lama seperti kunjungan pertama kami. Aku duduk terpisah dari Satria yang sedang menonton pertandingan bola Indonesia vs Chelsea. Setengah jam berlalu pasien tersebut blm keluar juga, aku pun mengajak Satria ke toilet di gedung sebelah, krn toilet di gedung womens wing sedang diperbaiki. Sekembalinya dari toilet, pasien nomor 1 dari kelompok B sudah di dalam. Namun kata si perawat tadi kami sudah dipanggil utk persiapan, krn tidak ada maka kami akan dilewati oleh pasien nomor 3 terlebih dahulu. (bete deh...emang suruh sapa toilet di gedung ini ga segera diperbaiki sehingga kami harus nyebrang ke gedung sebelah)

Kali ini aku mulai merasa nyaman dengan Dr. Ocvy krn dia mulai komunikatif, dia ga segan menjawab pertanyaan kami dan ngasi penjelasan yg detail. Tujuan konsultasi hari ini adalah cek sel telur, sayang sel telur aku tidak banyak yg berkembang. Sel telur yang berkembang hanya di sebelah kiri, ukurannya pun tidak terlalu besar hanya 17 mm dan 19 mm saja. Dokter pun memberikan jadwal berhubungan selama masa subur ini.

Dokter kembali meresepkan vitamin seperti seloxy & folavit utkku dan bio ATP utk Satria. Dokter membuatkan surat rujukan lab yang baru utk test progestyne tanggal 5 Agustus 2013. 2 komentar

Nuw beginning

Akhirnya tamu yg tak diundang datang lagi. Tiga bulan sudah berlalu sejak dr. Suci menyuruh aku rehat dr program baby krn memang aku sudah mengkonsumsi obat penyubur dan melakukan suntik pemecah telur sebanyak tiga kali, sehingga perlu rehat selama tiga bulan.

Selama tiga bulan ini pula aku dan Satria mencari-cari rekomendasi dsog cewek yg mungkin bs dijadikan alternatif utk program baby. Muncul nama-nama seperti Dr Dwiana Ocviyanti yg merupakan dokter terbaik di RS Permata Cibubur dan dr. Marly Susanti. Sayangnya setelah aku cari informasi tentang dr. marly, sekarang dia sudah tdk lagi praktek di klinik Yasmin Salemba dan juga RSIA Budhi Jaya Tebet. Skrg dr. Marly hanya praktek di RS Hermina Bekasi dan RS Asri duren tiga (yg terkenal cukup mahal). Belakangan aku juga mendapat alternatif dsog di RS Bunda Depok, yaitu dr Dian.

Akhirnya aku dan Satria memutuskan utk mencoba program ke Dr. Ocvy dengan alasan dekat dr rumah. Jadwal konsul pertama yg kudapat adalah tanggal 11 Juli. Namun pd tgl 10 Juli aku ditelpon pihak RS yg mengatakan klo pasien Dr. Ocvy sudah penuh, bahkan dia merekomendasikan aku utk mencoba program ke dokter lain yg ternyata cowok. Aku mencoba untuk bersabar, krn aku kan sdh booking dari 2 minggu yg lalu, jadi klo memang dokter sdh penuh dari lama, aku bisa booking utk lain hari. Akhirnya aku minta jadwal di hari lain dan dijadwalkan pada tanggal 16 Juli.

Sampai dengan hari H, aku tidak dikonfirmasi apapun oleh pihak RS. Bahkan tgl 16 itu seharian aku mencoba telpon ke RS utk konfirmasi tpi tdk pernah diangkat. Alhasil, pulang kantor aku n Satria nekat datang ke RS. Di bagian pendaftaran aku ditanyai apakah sdh dpt sms konfirmasi dan berada di kelompok apa? Aku jelasin aja kronologi sebelumnya plus pasang muka jutek, dgn terpaksa petugas itu menuliskan namaku dibawah daftar pasien yg telah diketik. Yesss...berhasil

Akupun menuju meja suster utk diukur tensi plus ditimbang BB-nya dan si suster bilang klo aku dapat kelompok B nomor 2. Aku ga ngerti maksudnya apa?tpi malas nanya. Iseng aku coba tanya ke sesama pasien ttg pembagian kelompok. Jadi daftar antrian si dokter ini dibagi menjadi 3 kelompok A, B, C. Kelompok A diperuntukkan bagi pasien yg urgensinya tinggi seperti mereka yg sedang hamil besar. Kelompok B untuk pasien yg urgensinya sedang dan kelompok C untuk pasien yang urgensinya rendah seperti pasien yg mo program (OMG...kelompok aku dong). Sistemnya adalah menghabiskan mereka yg di kelompok A terlebih dahulu, baru kmd di kelompok B dan seterusnya. Yah Alhamdulillah aku cukup beruntung krn hari ini cuma ada 2 kelompok sehingga tdk perlu mengantri lama.

Ternyata aku salah...Sampai dengan jam setengah 8 si dokter blm datang, pdhal jadwalnya jam 7. Satria mengajak utk makan malam dulu (krn memang ini bulan Ramadhan dan kebetulan aku sedang tidak puasa). Sekembalinya kami jam setengah 9, antrian semakin banyak namun sudah mulai berjalan. 1 jam berlalu, belum ada tanda2 aku bakalan dipanggil.

Alhamdulillah setengah jam kemudian giliranku tiba. Kesan pertama ngobrol dengan Dr Ocvy orangnya kalem beda banget sm dr Suci yg lebih fun. Dan aku merasa klo dokternya kurang detail atau terburu2, dia hanya membaca history aku sebelumnya dgn dr Suci tanpa menanyakan lagi tentang treatment yg sudah kujalani. Akupun merasa kurang mendapat kesempatan utk menjelaskannya. Jadi sesi konsultasi kali ini diakhiri dengan pemberian obat (seloxy, folavit n bio atp), surat rujukan ke lab utk test prolaktin dan jadwal periksa sel telur tgl 25 mendatang.

Dalam perjalanan pulang, aku merasa ada yg mengganjal. Rasanya aku kurang sreg utk terus konsultasi dgn dokter ini. Satria tidak berkomentar banyak, dia menyerahkan keputusan di tanganku. Tpi setelah dipikir2 lagi, rasanya sayang klo tdk meneruskan konsultasi dgn Dr. Ocvy dgn pertimbangan dia antriannya sangat susah n panjang (bisa sampai 1 bulan sebelumnya). Selain itu, alhamdulillah aku udh bisa konsul dgnnya padahal klo utk pasien baru biasanya susah bgt dpt jadwalnya, klopun udh dpt jadwal ya kyk kasus aku bgitu yg tiba2 di-cancel atau tidak dikonfirmasi sama sekali seakan2 belum melakukan appointment.

"Ya Allah bantulah kami dan suami kami dalam usaha kami kali ini. Smg Engkau meridhoi usaha kami ini dengan memberikan kepercayaan kepada kami berdua utk memiliki keturunan. Engkaulah yang maha pengasih lagi penyayang.

0 komentar