This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

3 bulan berlalu...

Akhirnya tiga bulan telah berlalu tanpa adanya hasil yg menggembirakan. Allah masih memberi kesempatan padaku n Satria utk berduaan sekaligus mempersiapkan diri utk menjadi orang tua yg baik bagi anak2 kami kelak.

Sesuai petunjuk dokter, maka ketika aku mens di bulan yg ketiga, Satria pun menjalani test SA lengkap. Alhamdulillah secara keseluruhan hasilnya baik, hanya ada satu poin yg nilainya lebih sedikit dari standar yg ada, namun tidak mempengaruhi kualitas sperma secara signifikan. Bahkan kesimpulan dari test ini justru merujuk padaku, yaitu agar dilakukan ASA test pada istri. (apa lagi ini???)

Ga ngerti bagaimana jadinya dunia ini tanpa adanya google, yg selalu jadi andalanku mencari informasi. Browsing sana browsing sini, ASA test adalah Anti Sperm Antibody, yaitu kondisi dimana tubuh istri membentuk kekebalan karena menganggap sperma sbg benda asing yg masuk ke dalam tubuh. Untuk detailnya bisa dibaca di link berikut : http://vmaniez.wordpress.com/2012/06/22/asa-anti-body-anti-sperma/ atau http://rsia-sayyidah.com/2010/11/21/imunologi-reproduksi-2/

Akhirnya sampai juga aku pada tahap ini. Selama 1 tahun konsultasi dg para obgyn, baru test hormon dan HSG saja yg pernah kulakukan. Pdhal klo baca di google (lagi) banyak test lain yg dilakukan oleh mereka yg sedang promil spt test ASA, test ACA, test TORCH dll.

Oya setelah ambil hasil test SA, akupun langsung daftar utk konsul ke dr. Ocvy. Sayang si dokter minggu ini sedang cuti dan jadwal utk minggu depan full. Jadi aku dpt jatah 2 minggu lagi, yg itu berarti mens aku sdh selesai, masbur pun udh lewat. Berita baiknya adalah sekarang jadwal praktek si dokter 4x seminggu. Jadi hari Senin dan Sabtu buat ibu hamil, sedangkan hari selasa n kamis buat ibu2 yg promil (secara teori ya hehehe...)

*****

Sejak pindah gedung kantor ke Kuningan dan pindah rumah ke Cimanggis, aku tdk tahu berapa lama waktu yg dibutuhkan menuju cibubur. Klo dulu aku cukup ijin pulang jam 4 utk pergi ke dokter, sekarang mau tak mau aku ijin sejak jam 3. Parahnya lagi, aku tdk tahu klo busway jurusan pinang ranti yg biasanya muter di halte sutoyo, skrg langsung ke halte UKI. Jadi aku jalan kaki di sore hari yg gerah menuju tempat angkotku ngetem di seberang gedung wika. Mana tumben2an ga ada angkot yg seliweran. 

Fiuh...akhirnya dpt angkot juga. Ternyata perjuangan menuju RS blm berakhir. Saat angkot masuk tol jagorawi, hujan lebat mengguyur dan olala...macet bo sejak tol Tamini. Wah...klo jam segini macet pasti ada apa2 niy...udah salting aja aku di angkot, mana kepala mendadak pusing. Berharap klo keluar tol cibubur jalanan sudah lancar, ternyata salah...Penyebab kemacetan adalah adanya kecelakaan di depan Al Azhar Cikeas. Pasrah deh klo bgini critanya.

Alhasil aku pun dpt nomor antrian 7 dari 10 orang di kelompok A...pfft. Y sudahlah magrib-an aja dulu sekalian nunggu satria datang. Kemacetan di jln tol berimbas pada dokter kandungan lain yg akhirnya tdk jadi praktek sore itu. Beruntung dr. Ocvy tdk membatalkan prakteknya. Tpi akibatnya adalah pasien dokter lain itu dialihkan ke dr. Ocvy dan dokter lain yg praktek. Makin lama lah antriannya.

Yay...dipanggil juga diriku.
Setelah membaca SA Satria, dokter menyarankan agar Satria tdk keseringan duduk lama dan tdk memakai celana ketat klo tidur (klo perlu pake sarung aja). Dokter pun melipat kembali hasil tsb tanpa menyinggung masalah rujukan androlog utk melakukan ASA test. Ketika kutanya masalah tsb, dokter menjawab dgn santai klo aku tdk perlu melakukan ASA test. Krn ASA test itu diluar negeri masi diperdebatkan, treatmentnya juga memaksa sel telur keluar sehingga dikhawatirkan setelah treatment selesai kualitas sel telur justru tidak bagus. Krnnya dr. Ocvy tdk merekomendasikannya.

Awalnya dokter memberi kami jeda 3 bulan lagi utk hamil secara alami dan memberi vitamin tambahan utk Satria dan vitamin rutin utkku. Tapi sepertinya Satria sudah cape klo harus menunggu 3 bulan lagi, dia langsung menodong dokter utk inseminasi saja bulan depan. Ups...

Dokter mnyuruh aku menghubungi RS pada hari pertama mens berikutnya, utk diberikan jadwal kapan aku hrs konsul lagi dgn dokternya (lebih tepatnya siy pada hari kedua belas setelah mens pertama). Di hari kedua belas itu akan dilakukan pengecekan telur. Baru deh dikasih jadwal insem. Dan insem disini dilakukan malam hari, dengan alasan setelah insem si istri perlu bed rest alias tdk boleh beraktivitas.

Bismillah...Ya Allah ridhoilah ikhtiar kami
0 komentar