This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

progestyn test dan hasilnya

Sesuai surat rujukan dr Dr. Ocvi, tanggal 5 Agustus aq cek lab ke RS Permata. Pkl 07.30 kami sdh tiba disana, setelah daftar, aq-pun langsung dibawa ke ruang tindakan utk diambil darahnya. Setelah darah diambil suster memberiku kwitansi pembayaran. Semua itu selesai kurang dari 15 menit.

*****

20 Agustus adalah jadwal konsultasi yang diberikan oleh Dr. Ocvy kepadaku pada kedatanganku yg terakhir lalu. Lagi-lagi aku mengalami pembatalan secara sepihak oleh pihak RS. Jadi tanggal 20 Agustus pagi, aq dapat sms konfirmasi yang mengatakan bahwa jumlah pasien Dr. Ocvy sore nanti dibatasi. Karenanya aq disuruh mengirim sms balasan kpn aku mo konsultasi lagi dgn dokternya.

Akhirnya sore itu aku dan Satria nekat aja datang ke RS Permata...berharap kami diperbolehkan utk konsultasi. Namun si CS mengatakan klo pembatasan ini dikarenakan jumlah pasien yg sudah melebihi kuota. Selain itu juga karena jadwal dokter di hari selasa ini diprioritaskan untuk ibu hamil.

Tidak ada lagi yg bisa kami perbuat. Jadi aku pun minta jadwal konsultasi baru, yaitu lusa tgl 22 Agustus. Aku memperhatikan di CS menuliskan namaku di buku registrasi, tak lupa aku pun menghafalkan nama si CS...in case lusa konsultasiku dibatalkan kembali.

*****

Pagi itu aku sengaja telpon ke RS Permata utk menanyakan jadwal konsultasiku. Krn sampai dengan hari H, aku blm dpt sms konfirmasi apa pun. Dan ternyata menghafal nama si CS berguna, krn si operator bertanya kemarin aku daftar ke siapa. Akhirnya operator mengatakan bahwa pihak RS akan memberikan konfirmasi sebelum jam 14.00.

Alhamdulillah sebelum pkl 12.00 aku mendapat sms konfirmasi bahwa aku berada di kelompok B pada jadwal konsultasi malam ini. Krn Satria masi sibuk, aku pulang sendiri menggunakan angkutan umum. Niatnya siy aku mendaftar dulu ke RS terus pulang, baru nanti pkl 19.00-an aku bersama Satria balik lagi k RS.

Jeng...jeng...tibalah saatnya kami berdua masuk ke ruangan dokter. Spt biasa Dr. Ocvy membaca riwayat pemeriksaan sebelumnya. Akupun menyerahkan hasil test progestyne pada beliau. Selesai membaca hasil test, dokter hanya bilang, "Bagus"

Aku dan Satria saling pandang, "Maksudnya Dok?Sy ga ngerti....", kataku

Dokterpun  menjelaskan. " Jika hasil test progestyne diatas angka 10, itu berarti terjadi ovulasi alias sel telur itu pecah. Nah hasil ibu adalah 21, dpt disimpulkan tidak ada masalah dengan Ibu."

" Infertility itu faktor penyumbangnya adalah 40% dari istri, 40% dari suami dan 20% unexplained. Jadi kasus ini adalah unexplained infertility, karena hasil Ibu sudah bagus, SA Bapak juga bagus meskipun kurang detail tentang morfologi spermanya. Nah untuk kasus seperti ini insem/ bayi tabung adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh keturunan. Tapi kita insem saja-lah krn kondisinya sama2 bagus.", si Dokter memberi penjelasan lbh lanjut

Mendengar kata Insem, perasaanku menjadi kacau. 'Bagaimana mungkin aku harus insem, apa tidak ada jalan lain?apakah tidak diperlukan pemeriksaan/ test-test yg lebih detail. Apa dokter yakin ini bukan karena ACA/ aku alergi sperma/ hal lain yang belum kulalui testnya. Kenapa secepat ini si Dokter menyuruh aku insem.'

Dokter melanjutkan penjelasannya ditengah kegalauanku, "3 bulan ke depan kita coba secara alami saja dulu. Sy cuma kasih vitamin buat Bapak & Ibu. Kalau masih belum ada hasil juga, nanti Bapak SA lengkap. Kalau hasilnya bagus, kita mulai insem. Yah bisa lah nanti jaraknya 6 bulan, ga perlu 3 bulan kayaknya terlalu dekat."

Aku masih takut membayangkan klo aku akan menjalani insem. Aku masih berharap adanya keajaiban sehingga aku tidak perlu menjalani insem. Berharap aku bisa hamil secara alami saja...
Wallahu A'lam Bish Shawabi.
5 komentar