This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

TTC chapter 3

Setelah insem kedua yang gagal, aku bertekad akan mulai promil lagi setelah lebaran, entah dengan dokter siapa. Tapi Satria punya pemikiran lain, ia mengajakku utk mulai promil menjelang bulan puasa. Dan ia ingin mencoba kembali ke Dr. Ocvy, karena itulah kami harus prepare waktu jauh-jauh hari, sehingga setelah lebaran sudah bisa dilakukan sebuah 'tindakan'.

Masih dengan prosedur yang sama, ketika aku menelpon RS utk bikin appointment, si CS bilang, "klo utk ke dr. Ocvy harus antri sebulan ya bu". Tapi Alhamdulillah ternyata jadwal yang diberikan hanya berselang 2 minggu, tepatnya tanggal 8 Juli 2014. No problem-lah.

Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, sehari menjelang jadwal kontrolku, aku mendapat sms yang mengatakan bahwa jadwalku direschedule karena ada pembatasan pasien. Reschedule jadwal yang ditawarkan adalah seminggu kemudian, tanggal 15 / 17 Juli 2014. Kami berdua menyikapi pembatalan itu dengan santai. Karena memang kami sudah prepare waktu dan kebetulan tanggal 8 itu aku tdk sedang haid ataupun masbur.

Di kantor aku mendapat telepon dari RS. Si CS bilang klo aku bisa kontrol hari ini karena banyak pasien yang batal kontrol. Tapi jadwal kontrolnya maju jadi jam 1-3 sore...gubraaak. Mmm...tanpa pikir panjang aku mengiyakan utk kontrol dan memilih kelompok C yang mulainya jam 3 sore (krn ga mungkin aku ijin dari kantor jam 12. Paling aku baru bisa jalan dari kantor jam 2).

Entah karena jadwal yang pindah di siang hari atau karena lagi puasa, hari ini antriannya cepat banget. Hanya butuh waktu 1 jam untuk masuk ke ruangan dr. Ocvy (padahal kan biasanya butuh waktu 2-3 jam, itupun yg paling cepet hehe). Karena Satria masih dalam perjalanan, jadilah aku masuk sendiri.

Dokter menyapaku dengan hangat, sambil membaca medical record, "apa kabar Bu? sudah lama ya ini..."
"Iya Dok," jawabku singkat
"Hmm...terakhir sama dokter Tofan ya. Waktu itu mo insem ya Bu?" tanyanya
"Sebenernya saya sudah insem, Dok. Dua kali berturut2 sama dr. Suci. Karena waktu itu..."
"Oh trus hamil Bu?" potong si dokter excited
"Belum Dok"
"Hmm...jadi sdh insem dua kali dan belum berhasil ya. Padahal seharusnya klo sudah insem itu pasti berhasil Bu. Berarti harus kita cek ada apa ini, nanti kita konsul ke dr. Agus. Kesempatan kita tinggal sekali lagi, jadi lebih baik dicek dulu apa yang salah. Sekarang USG dulu ya. Terakhir pap smear kpn Bu?"
"Belum pernah Dok." jawabku dengan muka bingung
"Belum pernah sama sekali? Klo gitu kita pap smear dulu ya, ibu kan sudah aktif berhubungan 3 tahun, seharusnya udh pernah pap smear"

Suster membawaku ke kursi periksa bumil yang entah apalah itu namanya. Setelah ambil posisi dokter memintaku utk relax, kmd ia memasang si cocor bebek (menurutku si dokter memasangnya agak kasar, sehingga terasa sakit). Entah apa yg dilakukan kemudian, aku cuma bisa berdzikir di dalam hati. Dan selesai. Dokter menyuruhku pindah ke tmp tidur utk USG. Eh trnyata suamiku sudah datang ketika tadi aku diperiksa. Dokter meng-USG dengan seksama, mencari kalo2 ada yg salah, dan Alhamdulillah rahim aku bagus menurut beliau.

Di akhir konsultasi, dokter memberi srt pengantar utk test progesteron, meresepkan folavit dan seloxy AA, dan memberi jadwal konsul berikutnya yaitu tanggal 15 Juli.

0 komentar:

Posting Komentar