This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Unplanned Step

Keputusan untk melakukan IVF ini memang terkesan buru2 dan unplanned. Gimana tdk, ketika kami memutuskan balik ke dr. Irham lagi, aq bilang ke Satria agar qta ikutin flow-nya si dokter aja, jangan ujug2 minta IVF. Krn memang dulu beliau pernah suggest utk IUI dulu, jika belum berhasil perlu dilakukan LO utk mengetahui whats wrong inside, klo ternyata bersih baru disarankan IVF. Dan ternyata semuanya terjadi begitu saja, keinginan Satria utk IVF tdk bisa dibendung lagi. Apalagi sblm kontrol kami bertemu dg teman Satria yg berhasil hamil melalui IVF dgn dr. Ivan and its twins...Subhanallah

*****
Pertemuan pertama kami dg dr, Irham setelah setahun vakum tdk berbeda dgn dulu. Setlh USG transv, dokter bilang klo ini yg dinamakan unexplained infertility dan beliau merekomendasikan 3 hal diatas. Namun beliau menggarisbawahi klo kondisi rahim aku berbeda dari yg dulu. Klo dulu rahim aku terlihat bersih, sedangkan sekarang rahim aku terlihat keruh yg menurut beliau ada kemungkinan itu endometriosis yg mungkin jadi penyebab infertil.

Satria pun mulai bertanya2 ttg prosedur IVF dan tanpa bertanya padaku dia bilang ke dr. Irham kalo dia pengen IVF aja bulan ini. Saat mendengar pernyataannya aku speechless. Krn aku berharap di-LO dulu biar ketahuan ada apa di dalam tubuhku, belum lagi dokter bilang kondisi rahim aku berubah. Yups...aku takut uang yg kami keluarkan nanti sia2 krn keputusan yg tdk matang ini. Bayangan kegagalan krn rahim keruh/ endometriosis itu menari2 di pikiranku. Na'udzubillah

"Tapi Dok, dengan kondisi rahim sy yg seperti itu, peluang IVF-nya gimana?"
Si dokter tersenyum, "Tidak masalah, bisa koq. Smg jadi. Ya kita selalu berharap yg terbaik. Ya amit2 ya...qta ga mo mikir yg jelek, tpi klo memang gagal kan masih ada embrio yg difrozen. Jadi nanti stlh ketahuan penyebabnya baru qta tanam lagi."

Mendengar penjelasan dr. Irham cukup membuatku tenang. Setidaknya klo memang ini gagal, berarti mau ga mau aku harus LO. Setelah itu program bs dimulai lagi.

Setelah hitung2an HPHT (karena HPHT ku jatuh tgl 30 malam hari, si dokter menganggap HPHT ku adalah tgl 01 Mei) plus jadwal kontrol berikutnya (aku pengen bs kontrol di depok saja which is hari rabu tgl 06 Mei), dokter pun meresepkan aku obat suntik gonal dosis 300iu untuk malam ini. Sedangkan dosis utk 3 hari ke depan menunggu hasil test hormon yg baru bisa keluar besok pagi krn memang ini sdh sore sekali.

Saat menunggu antrian test hormon dan saat perjalanan pulang, aku merasa resah, gelisah dan galau (klo kt ABG sekarang). Aku merasa belum siap melakukan IVF. Belum banyak yg aku ketahui ttg proses IVF, aku tidak tahu makanan apa saja yg harus dimakan dan dipantang, belum lagi pikiran tentang pekerjaanku dimana aku akan sering ijin bahkan tdk masuk kerja. Fiuh...kaget...kecewa...marah...pada Satria semua bercampur jadi satu.Satria menyadari keanehan sikapku. Saat ia bertanya, kukeluarkan semua uneg2ku. Kenapa dia begitu terburu2, apa dia lupa pembicaraan kami sebelumnya ttg LO, bagaimana pekerjaanku bukankah aku bilang aku siap program stlh resign lebaran nanti...bla...bla...bla...

Akhirnya aku cuma bisa menarik nafas panjang dan bilang klo semuanya sudah terlanjur, ga mungkin uang yg kami keluarkan utk beli obat gonal yg harganya ajib itu bs kembali. Wa'allahu A'lam...kupasrahkan semuanya padaMu Ya Allah, zat yang maha pencipta. Smg pikiran2 negatif ini menjauh dariku. Mulai sekarang aku harus berpikir positif.




1 komentar:

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar